Tugas Mandiri Dosen
Pembimbing
Studi
Al-Qur’an Khairul
Amri, M.Ag
AYAT-AYAT YANG TURUN PADA
MUSIM PANAS DAN MUSIM DINGIN
Oleh :
CAHYUNI ROKHA
NIM.
11121200304
JURUSAN AHWAL
AL-SYAKHSIYYAH
FAKULTAS SYARI’AH DAN ILMU HUKUM
UNIVERSITAS
ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
PEKANBARU
2012
BAB I
PENDAHULUAN
Semboyan "kembali kepada AI-Quran" sudah banyak didengungkan
orang. Semua sepakat, itulah formula yang akan dapat mengangkat umat Islam dari
ketertinggalannya, dan mengantarkan mereka kepada suatu kebangkitan kembali
yang didambakan. Tapi, sudahkah umat Islam mengenal Kitab Suci ini? Atau, sudah
benarkah pengenalannya selama ini? Tanpa pengenalan yang benar, semboyan itu
tak akan panya arti apa-apa dan tidak akan membawa kita ke mana-mana.
Ayat al-quran
yang turun kepada Nabi Muhammad, ada yang pada musim panas, dan ada pada musim
dingin.
Maka, dalam
makalah ini kami akan menerangkan lebih lanjut mengenai ayat-ayat yang turun
pada musim panas dan musim dingin.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Ayat Musim
Panas
Al-Wahidi berkata: Ada dua ayat
dalam AI-Qur'an yang membahas tentang masalah al-kalalah (Yaitu seseorang yang
meninggal tapi tak mempunyai seorang ahli waris pun). Salah satunya syita'i,
yang turun di saat musim dingin. Ayat ini terdapat di awal surat an-Nisa'.
Sedangkan yang lainnya turun di saat musim panas, yang terdapat di akhir surat
an-Nisa'.
Disebutkan dalam sahih Muslim sebuah hadits
dari Umar bin Khattab ra, ia berkata : Saya tak pernah banyak menanyakan suatu
hal kepada Rasulullah saw selain masalah Al-Kalalah, dan beliau tidak pernah
membentakku kecuali dalam masalah ini, sampai beliau menekan dadaku dengan
telunjuknya dan berkata: "Wahai Umar! Masih kurangkah bagimu penjelasan
tentang al-kalalahyang terdapat dalam ayat shaif (yang turun di musim panas)
yang terdapat di akhir surat an-Nisa' ?"[1]
Dan disebutkan dalam Al-Mustadrak sebuah
hadits dari Abu Hurairah ra bahwa seorang lelaki berkata kepada Nabi saw :
“Wahai Rasulullah! Apa yang dimaksud dengan al-kalalah?Kemudian beliau
menjawab: "Apakah engkau belum mendengar yang diturunkan di saat musim
panas?! Yaitu firman Allah swt yang berbunyi :
Artinya : “Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah)[387].
Katakanlah: "Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu): jika
seorang meninggal dunia, dan ia tidak mempunyai anak dan mempunyai saudara
perempuan, Maka bagi saudaranya yang perempuan itu seperdua dari harta yang
ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mempusakai (seluruh harta
saudara perempuan), jika ia tidak mempunyai anak; tetapi jika saudara perempuan
itu dua orang, Maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan oleh
yang meninggal. dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara
laki dan perempuan, Maka bahagian seorang saudara laki-laki sebanyak bahagian
dua orang saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, supaya
kamu tidak sesat. dan Allah Maha mengetahui segala sesuatu. (an-Nisa : 176).
Dan telah disebutkan bahwa ayat ini turun di
tengah perjalanan Rasul SAW dalam haji wada’. Karena turun pada saat haji wada’
itulah, maka ayat di atas termasuk ayat yang turun di musim panas (shaifiy), seperti
yang terdapat pada awal surat al-Maidah ayat 6 :
Artinya : :”...Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu
agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam
itu Jadi agama bagimu...” (al-Maidah : 3).
Juga yang tergolong kedalam ayat-ayat shaify adalah ayat-ayat yang
diturunkan saat terjadi perang Tabuk, ayat-ayat itu turun saat suhu panas
begitu menyengat. AI-Baihaqi meriwayatkan sebuah hadits dalam Ad-Dalai/dari
jalur Ibnu Ishaq, dari Ashim bin Umar bin Qatadah dan Abdullah bin Abu Bakar
bin Ham bahwa Rasulullah saw, setiap hendak melaksanakan suatu peperangan,
beliau pasti mengumumkan hal lain selain perang, agar tidak diketahui musuh
kalau beliau hendak berperang. Tapi saat hendak berperang di Tabuk beliau
terang-terangan mengumumkan hal ini, beliau berkata: "Wahai para manusia!
Sesungguhnya saya hendak memerangi orang-orang Romawi". Beliau mengumumkan
hal ini karena saat itu keadaan kaum muslimin sangat kesusahan, musim panas
berlangsung sangat panjang, dan mereka tidak mempunyai bekal yang cukup buat
berperang.
Maka ketika Rasulullah saw di suatu
hari sedang mempersiapkan alat perangnya, beliau bertanya kepada Jadd bin Qais
ra: "Apakah kamu tertarik dengan gadis-gadis Bani al-Ashfar (gadis-gadis
Romawi)?” Jadd bin Qais ra. Menjawab : benar wahai Rasul!. Dan kaumku telah
mengatahui bahwa tak ada seorang pun dari mereka yang menyukai wanita selain
diriku. Maka berilah saya izin untuk tidak ikut berperang karena saya takut
bakal terfitnah oleh gadis-gadis Romawi itu. Maka turunlah ayat :
Artinya : “Di antara mereka ada orang yang berkata: "Berilah
saya keizinan (tidak pergi berperang) dan janganlah kamu menjadikan saya
terjerumus dalam fitnah." ketahuilah bahwa mereka telah terjerumus ke
dalam fitnah[645]. dan Sesungguhnya Jahannam itu benar-benar meliputi
orang-orang yang kafir.” (at-Taubah : 49).[2]
B.
Ayat Musim
Dingin
Maksudnya, adalah ayat-ayat yang turun
bertepatan dengan musim dingin. Diantaranya adalah :
Surat an-Nuur ayat 11-26.
Diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari dari Hadist
Aisyah ra bahwa ayat-ayat ini diturunkan di hari-hari yang sangat dingin.
Juga yang termasuk ayat-ayat syita’i
adalah ayat-ayat dalam surat al-Ahzab
tentang perang Khandaq. Karena waktu
terjadinya perang Khandaq ini, udara dingin sangatlah menusuk tulang.
Disebutkan dalam Hadist Hudzaifah ra, ia berkata : “Orang-orang pada malam
perang ahzab telah pada bubar dan tidak lagi berada di samping Rasulullah SAW.,
selain dua belas orang. Kemudian Rasulullah SAW. Mendatangiku dan berkata :
“wahai Huzaifah! Berdirilah dan pergilah ke markaz musuh. Saya berkata : wahai
Rasulullah! Demi Allah, zat yang telah mengutus Anda dengan Haq, saya tidak
bisa pergi sekarang, karena hawa dingin ini telah membekukan tulag-tulangku..
(al-Hadist). Dan dalam perag ini juga turun Firman ALLAH SWT. yang berbunyi :
$pkr'¯»t tûïÏ%©!$# (#qãZtB#uä (#rãä.ø$# spyJ÷èÏR «!$# ö/ä3øn=tæ øÎ) öNä3ø?uä!%y` ×qãZã_ $uZù=yör'sù öNÍkön=tã $\tÍ #YqãZã_ur öN©9 $yd÷rts? 4 tb%2ur ª!$# $yJÎ/ tbqè=yJ÷ès? #·ÅÁt/ ÇÒÈ
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, ingatlah akan nikmat Allah
(yang telah dikurniakan) kepadamu ketika datang kepadamu tentara-tentara, lalu
Kami kirimkan kepada mereka angin topan dan tentara yang tidak dapat kamu
melihatnya. dan adalah Allah Maha melihat akan apa yang kamu kerjakan.
(al-Ahzab : 9).
Ayat ini menerangkan kisah Ahzab Yaitu
golongan-golongan yang dihancurkan pada peperangan Khandaq karena menentang
Allah dan Rasul-Nya. yang dimaksud dengan tentara yang tidak dapat kamu lihat adalah
Para Malaikat yang sengaja didatangkan Tuhan untuk menghancurkan musuh-musuh
Allah itu.[3]
BAB III
KESIMPULAN
Al-Wahidi
berkata: Ada dua ayat dalam AI-Qur'an yang membahas tentang masalah al-kalalah
(Yaitu seseorang yang meninggal tapi tak mempunyai seorang ahli waris pun).
Salah satunya syita'i, yang turun di saat musim dingin. Ayat ini
terdapat di awal surat an-Nisa'. Sedangkan yang lainnya turun di saat musim
panas, yang terdapat di akhir surat an-Nisa'.
DAFTAR PUSTAKA
Imam Jalaluddin As-Suyuthi, Samudera Ulumul
Qur’an (al-Itqan fi Ulumil Qur’an), Surabaya : PT. Bina Ilmu Surabaya,
2008.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar